Program Mbg Jadi Sorotan, Muh Haris Pastikan Dpr Awasi Ketat

Program Mbg Jadi Sorotan, Muh Haris Pastikan Dpr Awasi Ketat
12-Oct-2025 | sorotnuswantoro Kendal , Jawa Tengah

Meski Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan, Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muh Haris, menegaskan bahwa program tersebut tetap harus mendapat dukungan. Ia mengakui masih ada sejumlah hal yang perlu dibenahi, namun menilai tujuan utama program ini sangat baik bagi peningkatan gizi masyarakat.

“Kita awasi sesuai kewenangan,” ujar Muh Haris saat menghadiri sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Kendal, Sabtu (11/10/2025). Ia memastikan DPR RI akan menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal untuk menjamin pelaksanaan program berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Menanggapi adanya kasus dugaan keracunan akibat makanan MBG, Muh Haris berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Anggota Komisi XII DPR RI itu menilai, evaluasi menyeluruh dan pengawasan ketat perlu dilakukan agar program yang bertujuan baik ini tidak menimbulkan dampak negatif di lapangan.

Lebih lanjut, Muh Haris menegaskan DPR akan memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan program, termasuk pengelolaan dapur dan distribusi makanan di daerah. Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga serta penerapan standar kebersihan dan kualitas bahan pangan dalam setiap penyajian makanan bergizi.

“Dapur SPPG MBG akan kita awasi dengan ketat,” tegas Muh Haris, sembari menambahkan bahwa pengawasan tersebut bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat penerima manfaat tetap menjadi prioritas utama.

Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Robby Andreas Iskandar, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar pemberian makanan, melainkan strategi nasional untuk memperkuat konsumsi pangan lokal. Program ini dirancang sebagai langkah nyata dalam menurunkan angka stunting sekaligus menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045.

Robby menjelaskan, program MBG mengedepankan kearifan lokal di setiap tahapan, mulai dari penggunaan bahan baku hasil pertanian daerah, pemberdayaan tenaga kerja lokal, hingga melibatkan pelaku usaha kecil. “Kami ingin program ini tidak hanya memberi manfaat gizi, tetapi juga mendorong ekonomi lokal agar tumbuh bersama,” ujarnya.

Melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kendal, program ini menyasar kelompok usia produktif, ibu hamil, serta anak-anak PAUD dan TK. Penyalurannya dilakukan melalui kegiatan di Posyandu dan satuan pendidikan dengan menu yang disesuaikan kebutuhan gizi masyarakat setempat.

Robby menambahkan, kebiasaan makan sehat perlu ditanamkan sejak dini agar masyarakat memiliki kesadaran terhadap pentingnya gizi seimbang. “Kami berharap program ini menjadi gerakan bersama untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.(*)

Tags